Jumat, 10 September 2010

Ketupat?

Akhirnya Takbir bergema dari segala arah. Idul Fitri telah tiba. Penantian kita setelah berpuasa selama 30 hari telah tiba. Hari yang yang penuh berkah dan kemenangan. Namun bulan Ramadhan telah usai. Bulan penuh berkah berakhir untuk tahun ini. Saya sangat senang dengan tibanya saat ini dimana saya bisa berkumpul bersama keluarga. Tradisi yang kami lakukan saat idul fitri hanya tradisi umum yang banyak dilakukan di seluruh penjuru Indonesia. Hanya menerima tamu atau bertamu dan membuat opor ayam dengan ketupat sebagai hidangan khas. Saat saya membantu ibu saya membuat ketupat, saya mulai bertanya. Berasal dari tradisi manakah ketupat ini?



Setiap hari raya Idul Fitri dari tahun ke tahun selalu kita jumpai sebuah kerajinan anyaman yang dinamakan ketupat ini. Ketupat ini merupakan pembungkus sebuah makanan yang terbuat dari beras dan dimasak seperti lontong. Selalu kita jumpai dalam gambar berbagai bentuk kartu ucapan dan sebagainya. Ketupat ini menjadi simbol khas saat hari raya Idul Fitri. Tapi mengapa ketupat yang menjadi simbol khas dul Fitri? Apakah seluruh penjuru dunia saat Idul Fitri juga menyajikan ketupat?

Ketupat hanya dapat ditemui di Asia Tenggara saja. Ketupat hanya dapat ditemukan di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Di Filipina juga dapat ditemukan ketupat di Puso, namun dengan pola anyaman yang berbeda. Tentu jika anda berpikir di bagaimana hidangan khas negara lain saat lebaran, tentu berbeda dengan kita yang menghidangkan ketupat.

Ketupat dapat dihidangkan dengan berbagai macam masakan. kupat tahu (Sunda), Grabag (kabupaten Magelang), kupat glabet (Kota Tegal), coto makassar (dari Makassar, ketupat dinamakan burasa), lotek, serta gado-gado (seringkali diganti dengan lontong). Ketupat juga dapat dihidangkan menyertai sate, meskipun lontong lebih umum.

Ternyata ada hal lain tentang ketupat. Di antara beberapa kalangan di pulau Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat. Masyarakat di daerah tersebut masih memegang tradisi untuk tidak membuat ketupat di hari biasa, sehingga ketupat hanya disajikan sewaktu lebaran dan hingga sepekan sesudahnya. Bahkan ada beberapa daerah di pulau Jawa yang hanya menyajikan ketupat di hari ketujuh sesudah lebaran saja atau biasa disebut dengan Hari Raya Ketupat. Di pulau Bali, ketupat (di sana disebut kipat) sering dipersembahkan sebagai sesajian upacara.

Oiya, saya sampai lupa. Untuk para pembaca sekalian, Saya mengucapkan Selamat Idul Fitri 1431 H. Minal aidin walfaidzin, Mohon maaf lahir dan batin. Mohon maaf jika selama ini ada perbuatan saya yang membuat hati para pembaca tidak nyaman baik secara perbuatan maupun dalam tulisan.

5 komentar:

  1. enak tuh ketupat.. apalagi kalo campur opor ayam. kalo untuk asal dari asia tenggara, mungkin juga soalnya kan janur dari pohon kelapa adanya cuman di pantai-pantai tropis..

    BalasHapus
  2. btw, ketupat itu ada sejak kapan ya?.. :)

    BalasHapus
  3. Kalo di Bali nyebutnya "kipat" kalo di Jateng nyebutnya "kupat"

    BalasHapus
  4. hr ke 6 lbaran d rmh sy baru bkin ktupat

    BalasHapus
  5. mohon maaf jika ada salah2 kata ya
    hehe
    salam kenal...

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar Anda sesuka Anda. Dengan menulis komentar kita bisa saling berbagi. Mohon diingat tentang etika. Mohon maaf jika saya menghapus komentar Anda jika tidak pantas ^.^