
Pemerintah menganjurkan agar masyarakat menggunakan Pertamax sebagai bahan bakar. Pertamax memiliki nilai oktan yang tinggi dan kualitas yang lebih bagus dari pada Premium. Nilai Oktan Pertamax sebesar 92 oktan dan menggunakan campuran yang baik untuk mesin. Sedangkan Premium memiliki nilai oktan sebesar 88 oktan dengan campuran timbel.
Tetapi perbedaan kualitas ini tidak mengubah masyarakat beralih ke Pertamax karena perbedaan harga yang sangat jauh. "Konsumen yang rasional dihadapkan pada pemerintah yang irasional," Kata Zamroni Salim, peneliti ekonomi Habibie Center. Hal ini sangat wajar karena perbedaan harga yang sangat jauh antara Pertamax dan Premium.
Pemerintah menganjurkan agar masyarakat menggunakan Pertamax karena Pertamax bukan BBM yang disubsidi dan harganya berdasarkan harga minyak dunia. Pertamax dan Premium memiliki perbedaan harga yang sangat signifikan hingga Rp. 4.650. Tentu masyarakat lebih memilih premium yang harganya sangat jauh lebih murah ini.

Namun bagaimana reaksi masyarakat jika harga Premium dinaikkan? Itu lah sulitnya masyarakat. Di sini lah peranan Pemerintah dalam menghadapi permasalahan ini.
rakyat indonesia itu manja, BBM disubsidi begitu besar, padahal anggaran tersebut bisa dialihkan untuk anggaran pendidikan/transportasi
BalasHapus